Sabtu, 19 Maret 2011

Basa

Perkembangan Anak Usia SD Dalam Mengembangkan Bahasa Ibu

1 Penertian Perkembangan dan Bahasa Ibu
A.Pengertian Perkembangan
      Beberapa  pendapat para ahli tentang perkembangan adalah:
         1. Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati (Chaplin C.P.,1989:134).
2.Perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu dari mulai masa konsensip sampai mati ( Ross Vasta,dkk,1992 )
3. Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretanm progresif dari perubahan yang teratur dan koheren “.”Progresif “ menandai bahwa perubahannya terarah, membimbing mereka maju, dan bukan mundur. “Teratur” dan “ koheren” menunjukan hubungan yang nyata antara perubahan yang terjadi dan telah mendahului atau mengikutinya. Hurlock E.B. (1978:23)
Dari ke tiga pengertian di atas dapat diatarik kesimpulan bahwa perkembangan adalah perubahan tingkah laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi ( prenatal ) sampai mati,atauperubahan yang progresif dan kontinyu ( berkesinambungan ) dalam diri individu dari mulai dia lahir sampai mati atauperibaha-perubahn yang dialami individu ayau organism menuju tingkat kedewasannya atau kematangannya yang berlangsung secara sistematis,progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik ( jasmani ) maupun psikis ( rohani )
Para ahli psikologi perkembangan melakukan studi tentang perubahan tingkah laku itu  dalam semua siklus kehidupan individu mulai masa konsepsi sampai mati,walaupun usaha-usahanya banyak difokuskan sampai pada periode
remaja.dalam akhir-akhir ini,penelitian tentang perkembangan  telah di arahkan
 kepada isu-isu yang berhubungan dengan perkembangan masa dewasa psiko perkembangan sepanjang rentang kehidupan.
                                                         3
B.Pengerian Bahasa Ibu
                        Bahasa ibu (bahasa asli, bahasa pertama; secara harafiahmother tongue dalam bahasa Inggris) adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang. Dan orangnya disebut penutur asli dari bahasa tersebut. Biasanya seorang anak belajar dasar-dasar bahasa pertama mereka dari keluarga mereka.
Kepandaian dalam bahasa asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya, karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali membuat proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli oleh karena itu memiliki peran pusat dalam semua sapek terutamapendidikan.

 2.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah faktor hereditas dan faktor lingkungan
A.Faktor Heredita
Merupakan Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu,dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totlaitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anaknya atau segala potensi,baik pisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi ( pembuahan Ovum oleh sperma ) sebagai warisan dari pihak orngtua melalui gen.
Setiap individu memulai kehidupan sebagai organism yang bersel tunggal,yang bentuknya sangat kecil dan akan terus berkembang,setiap sel tersebut memiliki inti sel ( nukles ).Inti sel benihberlainan dengan sel yang lain ( sel badan ),sel badan berfungsi menggerakan otot,menghubungkan
                                                4
syaraf,menahan keseimbangan sedangkan sel benih mempunyai fungsi istimewa dan khusus yaitu menentukan penurunan sifat,sedangkan sesl-sel lain tidak menentukan sifat,penurunan sifat ini mengikuti prinsip-prinsip seperti berikut.
            1. Reproduksi,berarti penurunan sifat-sifatnya hanya berlangsung melalui sel.
            2. Konfermitas ( keseragaman ),penurunan sifatnya akan mengikuti pola jenis generasi sebelumnya.
            3. Variasi,adalah kombinasi dari gen yang sangat banyak sehingga akan menghasilkan penurunan sifat yang bervariasi.
            4. Regresi Fillital,yaitu penurunan sifat cenderung kea rah rata-rata.
B. Faktor Lingkungan
                        Urie Bronfrenbrenner dan Ann Crouter ( sigelman&shaffl,1995:85 ) mengemukakan bahwa lingkungan perkembangan merupakan berbagai peristiwa,situasi atau kondiosi di luar organism yang diduga mempengaruhiatau di pengaruhi oleh perkembangan individu.Lingkungan ini terdiri atas
a.       Fisik,yang meliputi segala saesuatu dari segala molekul yang ada di sekitar janin sebelum lahir sampai pada arsitektur rancangan suatu rumah
b.      Social,yaitu meliputi seluruh manusia yang secara potensial mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perkembangan individu
            J.P Chaplin ( 1979 : 175 ) mengungkapkan bahwa lingkungan meruypakan keseluruhan aspek atau fenomena fisikdan social yang mempengaruhi organism sementara itu Joe Kathena ( 1992:58 ) mengemukakan bahwa lingkungan
                                                            5
 merupakan segala sesuatu yang ada di luar individu yang meliputi pisik dan sosil budaya.Berdasarkan ketiga pengertian diatas bahwa yang dimaksud perkembangansiswa adalah keseluruhan fenomena ( peristiwa,situasi,dan kuodisi ) fisik atau sosial yang mempengaruhi atua dipengaruhi perkembangan fisik.lingkungan perkembangan anak meliputi,lingkungan keluarga,sekolah,kelompok sebaya dan masyarakat.
2.3 Perkambangan Anak Pada Usia Sekolah Dasar
        1.PerKembangan Intelektual
     Pda usia sekolah dasar anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual,atau sudah dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif seperti mambaca menulis dan menghitung
     Periode ini ditandai dengan tiga kemampuan atau tiga kecakapan baru,yaitu mengklasipikasi ( mengelompokan ),menyusun atau mengasosiasikan ( menghubungkan atau menghitung ) angka-angka atau bilangan,pada akhir masa ini anak sudah memioliki kemampuan mamecahkan masalah yang sederhana
     Kemapuan intelektual pada masa inisudah cukup menjjadi dasar berikutnya berbagi kecakapan yang dapat mengembangkan pola piker atau daya nalaranak sudah dapat diberikan polapikir atau daya nalar,kepada anak sudah dapatdiberikandasar-dasar keilmuan.
        2. Perkembangan Bahasa
     Bahasa adalah sarana berkomunikasi dengan orang lain.Dalam pengertian ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi dimana pikiran dan perasaan Dainyatakan dalam bentuk tulisan dan lisan,lambing gambar atau lukusan,usia sekolah dasar merupakan masa berkembang pesatnyakemampuan mengenaldan menguasai perbendaharaan kata,pada masa ini anak sudah menguasai 2.500 kata dan akhir masa
                                                                 6
ini anak mampu menguasai 50.000 kata,dan dengan dikuasainya keterampilan membaca dan berkomunikasi dengan orang lain,anak sudah gemar membaca dan mendengarkan ceritayang bersifat kritis,pada masa ini anak banyak menanyakan soal waktu dansebab akibat,terdapat dua faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu:
Ø  Proses jadi matang
Ø  Proses belajar
           Pelajaran bahasa yang dengan sengajamenambah perbendaharaan katanya dengan caramenyusun struktur kalimat,pribahasa,kesusastraan dan mengarang,yang bisa di gunakan untuk
1.      Berkomunikasi dengan orang lain
2.      menyatakan isi hatinya
3.      memehami  keteranpilan dan mengolah informasi
4.      berfikir
5.      mengembangkan keterampilan
1.      Perkembangan Sosial
            Yaitu pencapaian kematangandalam hubungan social dapat juga di katakan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok,tradisi dan norma agama.Perkembangan pada anak usia sekolah dasar ditandai dengan adanya perluasan hubungan selain keluarga mulai membentukikatan baru dengan teman sebaya,dan mulai memiliki kesanggupan menyesuaikan diri sendiri kepada sikap yang koperatif atau sosio sentries sehingga muncul minat terhadap kegiatan teman sebayanya,dan dapat menyesuaikan diri dengankelompok teman dan masyarakat di sekitarnya dan disa belajar tentang bekerja sama,saling menghormati,bertenggang rasa dan bertanggung jawab.
                                                            7
            5.Perkembangan Emosi
            Kemampuan mengontrol emosi diperoleh anak melalui peniruan dan latihan,dalam proses peniruan kemampuan orang tua dalam mengendalikan emosi sangat penting.Emosi-emosi yang umum di alami pada tahap perkembangan usia sekolah ini adalah marah,takut cemburu,iri hatikasih saying rasa ingin tau dan kegembiraan
            Emosi merupakan faktor dominant yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam hal ini termasuk pula prilaku belajar
2.      Perkembangan Moral
            Anak mengenal konsep moral pertama kali dariu lingkungan keluarga,usaha menenmkan konep moral sejak dini merupakan hal yang seharusnya karma itu informasi yang diterima anak tentang salah-benar,baik-buruk akan menjadi pedoman pada tingkah lakunya kemudian hari,pada akhirnya di usia ini anak sudah dapat memehami alas an yang mendasari suatu peraturan
3.      Perkembangan Penghayatan Keagamaan
            Ditandai denganciri-ciri sebagai berikut
a.       Sikap keagaman bersifat reseptif disertai dengan pengertian..
b.      Pandangan dan paham ketuhanan di peroleh secara rasional berdar kaidah logika yang berpedoman pada alam semesta sebagai manifestasi keagungan-nNya.
c.       Penghayatan rohani semakin mendalam.
            Pada periode ini merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama saebagai kelanjutan periode selanjutnya,kualitas keagamaan anak sangat di pengaruhi oleh proses pembentukan dan pendidikan yang di terimanya,oleh karena itu pendidikan
                                                            8
agama di sekolah dasar sangat penting
4.      Perkembangan Motorik
            Seiring dengan perkembanga fisiknya yang beranjak matang,maka perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasikan dengan baik,setiap gerakan sudah selaras dengan minatnya,oleh karena itu mas inimerupakan masa yang idel untukbelajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik
            Sesuai dengan perkembangan motorik ( fisik ) maka di kelas-kelas permulaan sangat penting di ajarkan
a.       Dasar-dasar keterampilan untuk menulis dan menggambar.
b.      Keterampilan dalam menggunakan alat-alat olah raga
c.       Gerakan meloncat,menari,berenang dan sebagainya
d.      Baris-berbaris secara sederhana untuk menenmkan kebiasaan,kedisiplinan.
2.4 Hubungan Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar Dengan Bahasa Ibu
     Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dan bahasa itu sendiri adalah aspek yang penting dalam pertumbuhan sedangkan bahas ibu adalah bahasa pertama yang di ajarkan dan di kuasai oleh individu,sedangkan anak usiab sekolah dasar  merupakan masa pesat-pesatnya kemampuan anak dalm menguasai bahasa,yang bisa sangat membatu dalam mempelajari bahasa ke dua atau bahas asing dan juga dalam mempelajari ilmu-ilmu  pengetahuan lainnya,di tinjau dari tugas tugas perkembangan bahasa bahasa ibu memiliki fungsi yang sangat panting yaitu
1.Pemahaman,bagi anak usia sekolah dasar  akan sulit badinya untuk menyerap ilmu-ilmu yang di berikan ,jika menggunakan bahasa ke dua atau bahas asing  jadi
                                                                 9
sebagai penga jar atau guru yang baik kita seharusnya memberikan matri menggunakan bahasa ibu atau bahasa pertama yang sudah di kuasai  dan di pahami si anak karena bagi anak usia sekolah dasar bahasa ibu lah yang sering di gunakan dalam kegiatan sehari-hari.
2. Pengembangan perbendaharaan kata,bahasa ibu sebagai conto atau gambaran tentang kata-kata baru  yang di berikan kepada si anak,sehingga bisa bikuasai dan di pahami
     3.Penguasaan kata-kata menjadi kalimat,pola kalimat dalam bahasa ibu yang sering digunakan oleh anak akan sangat membantu dalam penalaran dan pemahaman anak tentang permasalahan yang ada
4. Ucapan,salasatu faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah keluarga,di dalam keluarga tersebut si anak sudah di berikan ucapan-ucapan dalam bahasa ibu sehingga ketika sianak terebut beranjak ke usia  6-12 tahun atau usia anak sekolah dasar  maka si anak tersebut bisa menambah kan kosa kata yang ia miliki

Basa Rahayat (folklor)

Folklor numutkeun Jan Harold Brunvand, ahli folklor AS, dumasar kana tipena folklore dibagi jadi tilu kelompok  nya éta;
1.      folklor lisan
Nya éta folklor anu wangunna bener-bener lisan. Nu kaasup kana jenis folklor lisan nya éta: (a) basa ra’yat (folk speech) saperti logat , julukan kalungguhan tradisional jeung gelar kabangsawanan; (b) ungkapan tradisional saperti paribasa, babasan, uga jeung pameo; (c) patalekan tradisional saperti tatarucingan; (d) puisi ra’yat saperti pantun, wawacan, jangjawokan, jste; (e) carita ra’yat, saperti mite, dongeng, sasakala, jste; (f) kakawihan.
2.        folklor sabagian lisan
nya éta folklor anu bentukna mangrupa campuran unsur  lisan jeung unsur non lisan. Nu kaasup kana jenis folklor  ieu nya éta kapercayaan ra’yat, kaulinan,  teater, tari, adat istiadat, upacara, hajat, jsb.
3.        folklor non lisan
nya éta folklor  anu wangunna lain lisan sanajan cara nyieunna diajarkeun sacara lisan. Nu kaasup kana kelompok ieu nya éta arsitektur jeung obat-obatan tradisional.
Nu kaasup folklor lisan nya éta basa ra’yat. Basa ra’yat nya éta basa nu dipake ku ra’yat dumasar kana wewengkon masing-masing. Salian ti éta Basa ra’yat oge dipake dina mere ngaran. Wangun sejen tina basa ra’yat nya éta basa bertingkat (speech level). Bahasa ieu lumaku dimasarakat nu ngabogaan sistem pamarentahan anu bentukna karajaan. Wangun pamungkas tina basa ra’yat nya éta onomastis nya éta ngaran tradisional hiji tempat anu miboga sajarah asal muasal hiji tempat.
Basa ra’yat diwangun ku basa dialék tiap wewengkon.dihandap baris dipedar ngeunaan dialék jeung wewengkon.
2.1 Wangenan Dialék
Istilah dialék asalna tina basa Yunani dialéktos, anu hartina kaayaan hiji basa.
Dina KUBS (1990:110) ditétélakeun yén dialék téh nya éta basa wewengkon. Sedengkeun Dina KBBI (1989:204) ditétélakeun nya éta (1) ungkara anu has anu dipiboga ku daerah atawa kelompok; (2) basa nu dipake di hiji tempat atawa daerah anu béda jeung basa umum; logat.
Weijinan dina Ayatrohaédi (1979:1) nétélakeun yén dialék nya éta mangrupa hiji sistem kabahasaan anu digunakeun ku hiji masarakat pikeun ngabédakeun jeung masarakat lianna anu ngagunakeun sistem anu béda tapi raket patalina.
Gorys Keraf (1984:18) nétélakeun yén anu maksud dialék nya étaidiolék anu ditandaan ku ciri-ciri anu has dina tata sora, kecap-kecap, ungkara-ungkara, jste. Faturohman (1982:3) nétélakeun yén dialék téh nya éta variasi basa anu dipaké  ku masarakat di wewengkon. Ieu pamadegan luyu jeung anu ditepikeun ku Sudaryat (1991:128) nya éta ragam basa nu béda-béda disawang ti para pamakéna.
Kridalaksana (1984:38) nétélakeun yén nu dimaksud dialék nya éta variasi basa anu béda-béda nurutkeun pamakéna; variasi basa nu dpaké ku kelompok bahasawan di tempat anu tangtu (dialék regional), atawa ku golongan nu tangtu ti hiji kelompok bahasawan (dialék sosial), atawa ku kelompok bahasawan anu hirup dina waktu nu tangtu (dialék temporal).
Dialék nya éta hiji sistem kabahasaan nu ditandaan ku ciri-ciri, digunakeun ku hiji masarakat di wewengkon anu tangtu pikeun ngabédakeun jeung wewengkon sejénna tur ragam basana tapi raket patalina.
2.1.1 Ciri Basa Dialék
Nurutkeun Sudaryat (1985:8-9) ciri utama nu ngabedakeun basa lulugu jeung basa dialék/wewengkon, kitu deui hiji basa dialék/wewengkon jeung basa dialék/wewengkon séjénna, nya éta lentong (intonasi) jeung kandaga kecapna nu diwincik éta dua ciri ngawengku hal-hal saperti kaunggel dihandap.
a. Fonologi
Bedana fonologi basa lulugu jeung basa dialék téh dina ngucapkeun sora basa.
Contona:
Basa Lulugu
Basa Wewengkon
Di ditu
Na ditu
Di dieu
Na dieu
Manéh
Nyanéh
Kamar
Kamer
Ganas
Danas
Surabi
Sorabi

Tina conto di luhur katangén yén bedana sora bisa dina vocal atawa dina wianjana/konsonan.
b. Morfologi
béda morfologis diwatesan ku ayana sistem katata basaan anu béda, frekuensi maorfem nu béda, fungsina di wewengkon masarakat pamakéna, wujud fonologisna, jeung kakuatan rasa basana. Ieu téh ngalahirkeun serepan (inovasi) dina basa.
Contona:   -     lemper sok jadi lelemper
-          Tenong sok jadi tetenong
-          Alem sok jadi aleman
-          Cungkil sok jadi cucungkil

c. Semantik
bédana semantik basa lulugu jeung basa dialék téh muncul balukar makéna kecap anyar dumasar kana robahna sora katut wangun kecapna nepi ka harti anu dikandungna robah. Bédana semantic téh ngawengku dua hal, sinonim jeung homonim
1). Sinonim nya éta lambang anu beda pikeun objek anu sarua.
Contona:
Basa lulugu
Basa wewengkon
Lieur
Menit
Moal eunya
Ilok
Lontong
Loganda
Hui
Mantang
Gebog
Telebug
Pane
Dulang
  
2). Homonim nya éta lambang anu sarua pikeun objek anu béda.
a. Homograf, nya éta tulisan anu sarua pikeun objek anu béda.
Contona:
Basa lulugu
Basa wewngkon
Rusuh
Rusuh
(Gancangan)
(gelut,riributan)

b. homofon nya éta sora anu sarua pikeun objek anu béda.
Contona:
-          Bank = hiji lembaga tempat nyieun duit
-          Bang  = sesebutan keur lalaki saluhureun
2.1.2 Ragam-ragam Dialék
Ragam basa atawa dialék ditangtukeun ku sababaraha faktor, diantarana faktor waktu, tempat, sosiobudaya, situasi, jeung mediana (Ayatrohaedi, 1979:13). Dumasar kana hal éta sacara garis badag dialék dibagi jadi tilu kelompok. Nya éta (a) dialék 1; (b) dialék 2 ; jeung (c) dialék sosial.
  1. Dialék 1
Dialék 1, nya éta dialék anu dibalukarkeun ku kaayaan alam sabudeureun dialék éta digunakeun. Dialék 1 dihasilkeun ku dua faktor nya éta waktu jeung tempat. Contona, basa sunda nu dipaké di daérah Kuningan, nurutkeun sajarahna éta basa asli Kuningan sarta nurutkeun tempatna basa éta téh digunakeun di Kuningan wungkul.
  1. Dialék 2
Dialek 2, atawa dialékte regional, nya éta basa nu digunakeun di luar daerah nu makéna (Ayatrohaedi, 1979). Contona basa sunda nu digunakeun di daérah Cirebon-Sunda disebut dialek regional 1 sedengkeun basa sunda nu digunakeundi daérah Cirebon-Jawa (Cirebon, Indramayu) disebut dialék regional 2.
  1. Dialék sosial
Dialék sosial a\tawa sosiolecte, nya éta ragam basa anu di gunakeun ku kelompok anu tangtu, anu ngabedakeun jeung kelompok lianna (Ayatrohaedi, 1979:15). Anu kaasup kana kelompok ieu nya éta kelompok umur, pagawean, kagiatan, jenis kelamin, pendidikan, jste. Contona, basa atawa istilah-istilah anu digunakeun ku kaum patani.
2.1.3 Géografi Dialék
Dubois dina rohaedi (1983:29) nétélakeun yén géografi dialek the nya éta :
 ”cabang dialéktologi yang mempelajari hubungan yang terdapat di dalam ragam-ragam bahasa, dengan bertumpu pada suatu ruang atau tempat terwujudnya ragam-ragam tersebut’.
Ari Jabreg dian rohaedi (1983:29), nétélakeun oge yén:
“géografi dialék menyajikan hal-hal yang bertalian dengan pemakaian anasir bahasa yang diteliti pada saat penelitian dilakukan sehingga dapat dibuktikan”.
2.1.4  Péta basa
Gambaran umum ngeunaan dialék saperti nu disabit-sabit di luhur bakal jelas lamun sakabeh gejala kabahasaan dipétakeun. Ku kituna kalungguhan jeung peran péta basa dina kajian géografi dialék mangrupa hiji hal anu mutlak dilakukeun.

2.2 Basa Sunda Wewengkon
Nya éta ragam basa nu mibanda ciri-ciri husus tur mandiri sarta dipake ku masarakat sunda di wewengkon sewang-séwangan keur ngabédakeun diri jeung wewengkon lianna (Sudaryat,1991:130).
Basa Sunda wewengkon di hiji daerah nu mibanda sasaruaan dina adegan kecap jeung kandaga kecapna, bisa dijadikeun patokan pikeun masarakat éta daerah. Basa Sunda wewengkon béda jeung basa Sunda lulugu.
2.2.1 Tujuan Basa Sunda Wewengkon
a. heunteu ngangap enteng kana basa-basa wewengkon anu aya di tatar Sunda;
b. sadar kana rupa-rupa variasi basa (ka-Bineka Tunggal Ika-an) basa sunda;
c. sadar yen basa Sunda katut dialékna raket patalina jeung basa dulur liana di Nusantara;
d. reueus kana kandaga kecap basa sunda kawas nu katempo tina versi-versi téa; jeung
e. ngajén kana basa wewengkon lian nepi ka sadar yén basa wewengkon téh gedé gunana enggoning basa Sunda lilugu.
2.3 Conto Kecap Basa Ra’yat
No
Kecap Wewengkon
Kecap Lulugu
1.
Aa
Bapa
2.
Abah
Aki
3.
Abon
Hui boled
4.
Agéh-agéh
Buru-buru
5.
Aleman
Ogo
6.
Babancetan
Ucing sumput
7.
Badog
Begal
8.
Bagong
Babi
9.
Bapana
Salaki
10.
Beca
Opak sampeu
11.
Beleketek
Tumis sesa
12.
Béléténg
Galendo
13.
Bengék
Mengi
14.
Besék
Pipiti
15.
Bintang
Bentang
16.
Biting
Nyere
17.
Bobojeg
Cukil
18.
Budeg
Conge
19.
Burung
Gelo
20.
Cabe kiriting
Cabe areuy
21.
Cacanting
Gayung
22.
Canting
Leteran beas
23.
Capeu
Sampeu
24.
Capit
Sandal
25.
Celem
Angeun
26.
Ceplek
Sandal
27.
Ceuceu
Teteh
28.
Delitan
Belikan
29.
Dewek
Anjeun
30.
Éngklék
Solanah
31.
Enok
Eneng
32.
Galak
Barangasan
33.
Geledeg
Guludug
34.
Gmét
Comro
35.
Goah
Gudang
36.
Goang
walungan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar